Pertempuran dibawah pimpinan Pocut Meuligo [Bagian I/I]


[Sumber Internet] http://sekilasinfoaceh.blogspot.com/2013/02/foto-foto-aceh-tempo-dulu.html
Berawal sejak tahun 1857, Pocut Meuligo mengantikan kedudukan sang adik yaitu Teuku Chik Bugis atau dikenal juga dengan nama Chik Samalanga yang menjabat sebagai Ulee Balang (Zelf bestruurder Landschap) atau Kepala Pemerintah Daerah Sendiri Otonom Samalanga. Pada saat itu Teuku Chik Bugis sedang berada di Lahore, India untuk berdagang sekaligus membeli senjata untuk memperkuat Pejuang Aceh.
rcxv1aw5kj.jpg
[Sumber Internet]
Pada saat perjalanan dari Lahore India menuju Aceh pihak belanda melakukan blokade. Sehingga kapal yang ditumpangi oleh Teuku Chik Bugis terhalang. Teuku Chik Bugis terpaksa menetap di Lahore, India. Dikarenakan kesulitan air, Teuku Chik Samalanga membangun sebuah kolam untuk wudhu di sebuah masjid. Dari pembangunan itu maka terlahirlah sebutan yang diberikan oleh masyarakat Lahore, India untuk menamakan kolam tersebut sebagai “Kolam Aceh” bukan hanya kolam, tetapi di daerah sekitar itu pun terdapat sebuah perkampungan yang dinamakan “Kampung Aceh”.
epx0xemcg6.png
[Sumber: Buku Karangan A.K.Jakobi]
Saat serdadu Belanda menyerang wilayah Samalanga, Teuku Chik Bugis atau Chik Samalanga pulang dan kembali ke Samalanga. Rakyat Aceh sangat membeci penjajahan yang dilakukan oleh Belanda sehingga dalam pikiran dan sikap Pocut Meuligoe untuk menghadapi serbuan Belanda beliau tidak pernah memebrikan kesempatan Belanda untuk melakukan perundingan, namun malah selalu memperkuat armada angkatan perang wilayah Samalanga.

[Sumber Internet]http://sekilasinfoaceh.blogspot.com/2013/02/foto-foto-aceh-tempo-dulu.html
Dalam tulisan yang dibuat oleh Haji Zainal Abidin, beliau menyatakan bahwa kegigihan Pocut Meuligo untuk memimpin pertempuran melawan serdadu Belanda dengan menggunakan kuda, didukung dengan wibawanya yang sangat tinggi dan bersifat baik di depan rakyatnya maupun di hadapan musuhnya. Berimbas pada penyerangan yang dilakukan oleh serdadu Belanda kandas dan tidak memperoleh hasil apapun.
q9zalmlxku.jpg
[Sumber Internet Editing Photoshop]
Rakyat Samalanga dengan rasa perjuangan yang tinggi, siapa pun yang sudah pantas mengangkat senjata harus siap dan menerima dikirim ke medan pertempuran walau pun menggunakan senjata apa adanya. Walau pun serdadu Belanda berhasil merebut benteng pertahanan pejuang Aceh di Blang Temulit. Pihak serdadu Belanda sangat sulit untuk memasuki benteng pertahanan lebih jauh. Pihak serdadu Belanda harus menelan pil pahit dari para pejuang Aceh yang sangat tangguh. Panglima kerjaan Belanda Van der Heijden terpaksa dikirm ke Banda Aceh, dikarenakan mata sebelah kirinya bolong karena ditembus peluru pejuang Aceh di Samalanga. Maka sejak itu sang Jenderal di juluki “ Jenderal Mata Satu”.
gbspiw8jzv.jpg
[Sumber Internet Edit Photoshop]
Baiklah itu sedikit postingan saya pada hari ini. Banyak sekali kekurangan pada setiap penulisan dan isi . dikarenakan saya masih pemula dalam hal menulis postingan. Saran dan masukan dapat kamu berikan di dalam kolom komentar. Semoga kita semua selalu dalam keadaan sehat dan sejahtera. Terimakasih, telah membaca dan berikan vote di postingan saya yang sederhana ini. Salam Aneuk Nanggroe
egufa18kbv.gif

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
2 Comments
Ecency