Aroma Lebaran Makin Menggila

Memasuki hari ke 24 di bulan Ramadhan aroma Idul Fitri makin menggila. Bagaimana saya mengelak dari mengatakan menggila. Saya keluar rumah sore hari untuk mencari menu berbuka puasa di jalan yang saya lalui macetnya bukan kepalang. Pusing saya lihat padatnya para mengendara sepeda motor yang memadati ruas jalan. Sepertinya saya bisa berkata bahwa rakyat Indonesia itu tidak miskin, mereka kaya dan banyak duit.

img_0.9592868607312716.jpg

img_0.8646732879630328.jpg

Belum lagi jika kita memasuki sebuah pusat penjualan busana, waduh pusing nih kepala dengankeramaian orang-orang yang berbelanja busana untuk keperluan berhari raya. Sungguh saya ingin mengatakan bahwa Ramadhan adalah bulan berkah. Tidak ada bulan lain yang seramai bulan ini dalam sebelas bulan sebelumnya.

img_0.8125161813164427.jpg

Yang paling terasa adalah indra penciuman saya. Indra ini memang tak pernah berbohong. Tidak seperti Indra yang sono, hehehe. Klo Indra yang sono kadang-kadang suka bohong. Saya mencium aroma kue lebaran. Kue lebaran seperti apa yang masuk ke indra penciuman saya ?

img_0.973635179712607.jpg

img_0.00871255451867918.jpg

img_0.5841520395697247.jpg

Nastar, biji ketapang, emping-empingan khas Bojonggede adalah aroma yang setiap saat masuk ke dalam indra yang satu ini. Saya hafal betul aromanya, karena kue-kue tersebut adalah kue wajib bagi masyarakat Bojonggede. Bahkan seringkali kita tertipu saat berkunjung ke rumah teman. Karena wadahnya bertuliskan Zuper Keju tapi dalamnya emping Bojonggede, hehehe.

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
16 Comments
Ecency