Beli Buku

29087598_2023959481010225_1044648836523360256_n.jpg

Imam Ibnu Hazm rahimahullah (w. 456 H) menyebutkan pilar-pilar penopang ilmu dalam “Risalah Maratib al-‘Ulum”. Diantaranya adalah : “Memperbanyak buku. Sebab, tidak ada buku yang tidak bermanfaat dan tidak menambah ilmu yang bisa diperoleh seseorang, apabila dia memang membutuhkannya. Orang tidak akan mampu menghafal semua ilmu yang pernah dipelajarinya. Apabila kenyataannya demikian, maka buku menjadi sarana penyimpan ilmu paling baik baginya.

Seandainya tidak ada buku, tentu hilanglah banyak ilmu dan tidak akan terpelihara. Disinilah kesalahan orang yang mencela upaya memperbanyak buku. Kalau saja pendapatnya itu dituruti, niscaya lenyaplah banyak ilmu. Kemudian, orang-orang bodoh memaksa umat manusia untuk melenyapkan ilmu dan mendakwakan hawa nafsu mereka. Kalau saja tidak ada bukti atau kesaksian dari buku, pastilah klaim orang alim dan orang jahil akan dipandang sama.” Oleh karena sering membeli buku, sebagian ulama mendapatkan banyak kritikan. Sulaiman bin Abdul Hamid (w. 805 H), salah seorang guru Imam Ibnu Hajar al-Asqalani, berkata dalam syairnya : “Dia berkata : Engkau telah membelanjakan hartamu

Untuk buku yang berada pada tangan kananmu.

Aku berkata : Biarkanlah aku ... Semoga kutemukan satu buku yang memberi petunjuk kepadaku

Sehingga nanti kuambil catatan amalku, aman dengan tangan kananku.”

Sumber: Adi Abdulrahman

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now