INSAN KAMIL (I:6)

Kalau pada review sebelumnya membahas kajian Manusia dan Tuhan, maka kali ini saya akan mengreview Insān Kamil yang sangat berhubungan.

image
sumberilustrasi

Membahas tentang Insān Kamil, berarti kita akan berbicara mengenai konsep manusia yang bersifat sempurna, baik dari segi wujud dan pengetahuannya. Wujud disini maknanya berupa perwujudan yang sempurna dari gambaran Tuhan. Dan makna dari pengetahuan adalah, tercapainya tingkatan kesadaran yang tinggi, yakni menyadari kesatuan yang esensinya dengan Tuhan, dan itulah yang disebut makrifat. Acehnologi memberikan gambaran dengan manusia sempurna adalah Muhammad Saw, beliau adalah satu-satunya manusia yang paling tersempurna yang ada dibumi ini. Mulai dari perkataan dan perbuatan beliau, dan lain sebagainya, yang merupakan hakikat dari Insān Kamil.

Kemudian, Dalam review ini juga memberikan kajian tentang Makhluk Allah, dan manusia sebagai kalifah Allah. Artinya bahwa, manusia itu mendapat ilmu langsung dari Allah, yang berupa Asmā. Dan, disini Allah mengajarkan Nabi Adam mengenai nama-nama, kemudian di tes di depan malaikat dan iblis. Dan disinilah letak kelebihan manusia mampu mengulang kembali nama-nama yang telah diajarkan. Lalu, hal ini membuat iblis cemburu terhadap nabi Adam, sehingga dia tidak mau tunduk kepadanya. Kemudian, iblis dikeluarkan dari surga Allah, dan bersumpah untuk menggoda manusia sampai hari Akhir, sumpahnya itu untuk menyekutukan Allah, menyebutkan bahwa Allah itu berkeluarga dan lain sebagainya.

Dalam Al-Quran juga telah dijelaskan mahkluk Allah: "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku".
(Qs. Adz-Dzariyyat(51):56).
Makna ayat tersebut adalah, Iblis enggan untuk sujud kepada nabi Adam, dikarenakan iblis menganggap dirinya lebih mulia karena diciptakan dari api, sedangkan nabi Adam diciptakan dari tanah liat. Jadi, dari hal diatas timbul kata-kata sombong dan angkuh. Maka dari itu, manusia dituntut untuk belajar dan mendalami ilmu-ilmu Allah.

Akhir dari review ini adalah, dalam perjalanan menuju Insān Kamil, maka seseorang akan menuju Ilmu, Islam, dan Iman. 3 hal tersebut apabila kita perdalami lagi, maka akan terbentuk suatu Insān Kamil, serta akan membentuk yang sesungguhnya menjadi Khalifah Allah.


>Thank You Have a Visit!
H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
2 Comments
Ecency