Tanaman Minyak Palem dan Pengaruh bagi Ekosistem (2)

Minyak sawit berasal dari pohon kelapa sawit, yang berasal dari Afrika Barat. Namun, sebagian besar minyak sawit saat ini ditanam di Indonesia dan Malaysia.

Ahli lingkungan mengatakan hutan di kawasan itu telah membayar harganya, dengan pohon-pohon asli ditebang untuk membuka jalan bagi pohon-pohon sawit.

Peningkatanpopulasi kelapa sawit adalah pendorong utama deforestasi, yang pada gilirannya mengancam kehidupan liar, seperti orangutan Kalimantan yang sangat terancam punah.

Namun,untuk mengganti minyak sawit dengan tanaman minyak lainnya bukanlah solusi, karena tanaman ini memiliki hasil yang lebih rendah dan akan mengambil lebih banyak lahan walaupun lebih aman bagi lingkungan.

Mereka mengatakan untuk mengurangi dampak pada keanekaragaman hayati, minyak sawit perlu diproduksi lebih berkelanjutan dengan menghindari deforestasi dan dengan mengurangi penggunaan minyak sawit dalam produk selain makanan seperti kosmetik .

Minyak sawit ditemukan di banyak produk supermarket, termasuk sabun dan kosmetik. Sejumlah besar sekarang juga digunakan dalam /minyak biobiofuel.

Banyak perusahaan yang menanam minyak sawit ingin memperluas ke Afrika yang masih kaya dengan ekosistim yang indah.

Ini adalah kekhawatiran bagi para konservasionis, karena lokasi perkebunan yang potensial berada di wilayah keanekaragaman hayati yang kaya.

Mereka terutama khawatir tentang primata Afrika. Hampir 200 spesies primata ditemukan di Afrika, banyak di antaranya sudah terancam akibat peneneman pelem tersebut.

Perusakan habitat adalah salah satu alasan utama mengapa semua kera besar berada di ambang kepunahan. Pengenalan perkebunan kelapa sawit ke Afrika diharapkan dapat mempercepat hilangnya habitat.

Studi ini menemukan bahwa sementara penanaman kelapa sawit merupakan sumber pendapatan penting bagi banyak negara tropis, ada sedikit peluang untuk berkompromi dengan menanam kelapa sawit di daerah-daerah yang memiliki kepentingan rendah untuk konservasi primata. ekspansi besar-besaran budidaya kelapa sawit di Afrika akan memiliki efek negatif yang tak terhindarkan pada primata.

Primata sudah menurun tajam di Afrika karena hilangnya habitat dan perburuan.

Pertentangan tentang tumpang tindih yang besar antara kawasan yang cocok untuk menanam kelapa sawit dan daerah yang menjadi tempat bagi banyak primata rentan, akan sangat sulit untuk merekonsiliasi ekspansi kelapa sawit dan konservasi primata Afrika. Ada baiknya kebijakan yang efektif diperlukan untuk menghentikan pembukaan hutan tropis asli untuk perkebunan kelapa sawit baru apalagi dalam skala besar. Di perkebunan kelapa sawit yang ada, perusahaan harus mengelola lahan mereka untuk mengurangi dampak pada keanekaragaman hayati. Bila hal tersebut tidak diperhatikan maka efek pemanasan global semakin menyiksa penduduk terutama penduduk miskin yang tak mampu membeli dan membayar AC.

Sumber:https://theirturn.net/wp-content/uploads/2015/03/Rhesus-macaque-monkey-Florida

https://s3.us-east-2.amazonaws.com/partiko.io/img/hasbullahroma-tanaman-minyak-palem-dan-pengaruh-bagi-ekosistem-2vy03kehm-1534388971520.png

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now